Analisis Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 telah diresmikan sejak Juli 2013, namun untuk tahun ajaran 2013/2014 hanya
beberapa sekolah yang mulai menerapkan sistem kurikulum 2013, untuk melihat
bagaimana hasil dari sistem kurikulum yang baru. Kurikulum yang baru dibuat
tentunya untuk meningkatkan atau merubah sistem agar dalam proses pendidikan
kita menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, agar para penerus bangsa pun
dapat menerapkan pengetahuan atau pengalaman yang telah mereka peroleh untuk
mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan juga dalam dunia
kerja. Ada beberapa perbedaan maupun perbandingan mengenai Kurikulum 2013
terhadap kurikulum sebelumnya ( KTSP ).
Kurikulum
2013 ini proses pembelajarannya lebih menerapkan student learning centered . Berdasarkan struktur Kurikulum 2013
pembelajaran yang dilakukan lebih menekankan penilaian ke segala aspek, baik
itu aspek kognitif, psikomotorik, juga afektif.
1. Struktur
Kurikulum SD
1. Pemisahan
antar kelompok bidang studi dibagi menjadi 2, yaitu : kelompok A ( orientasi
aspek afektif ) : Pendidikan Agama, PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia. Dan
kelompok B (Orientasi aspek afektif dan psikomotor) : Seni Budaya &
Keterampilan , Penjaskes. Integrasi
konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran sebagai organisasi
konten dan bukan sebagai sumber dari konten. Konten IPA dan IPS diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika yang harus ada
berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
2. Struktur
Kurikulum SMP
1. Pemisahan
antar kelompok bidang studi dibagi menjadi 2, yaitu : kelompok A ( orientasi
aspek intelektual & afektif ) : Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris. Kelompok B (
Orientasi aspek afektif & psikomotorik ) : Seni Budaya, Penjaskes,
Prakarya.
3. Struktur Kurikulum
SMA
1. Menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan
SMK dikembangkanlah kurikulum pendidikan menengah terdiri atas kelompok mata
pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak
sembilan mata pelajaran dengan beban pelajaran sebanyak 18 jam pelajaran.
Struktur ini
menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subyek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai
minatnya. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik ( SMA ) serta
pilihan akademik & vokasional ( SMK ). Bagi mereka yang memilih SMA
tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar
kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan karena memiliki
keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut, sedangkan nama jurusan
memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan
tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar jurusan.
Struktur Kelompok
Peminatan Akademik (SMA) memberikan keleluasaan bagi peserta didik sebagai
subjek tetapi juga berdasarkan pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama
dalam kedudukannya. Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa menjadi
Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan sebagai
nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai pertentangan fisolosfis
pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi rekonstruksi sosial maka nama
organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu.
Pola Perubahan Paradigma atau Pola
Pikir Kurikulum 2013
1.
Materi
·
Standar
Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan.
·
Standar Isi
diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas
mata pelajaran.
·
Semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
·
Mata pelajaran
diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
·
Semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).
·
Mengakomodasi Content
Lokal, Nasional dan Internasional
(antara lain TIMMS, PISA, PIRLS
2. Proses
·
Sikap &
Perilaku: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan.
Ø Beriman, berakhlak mulia
(jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika,
percaya diri, motivasi internal
Ø Toleransi, gotong royong,
kerjasama, dan musyawarah
Ø Pola hidup sehat, ramah
lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
·
Keterampilan: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta .
Ø Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang
Ø Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta
·
Pengetahuan: Mengetahui + Memahami +
Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Ø Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
Ø Manusia, bangsa, negara,
tanah air, dan dunia
·
Menggunakan
Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik
Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan
Mapel.
·
Mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based Learning
3. Kompetensi
Inti
·
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
·
Mengembangkan perilaku
(jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
·
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
·
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
4.
Penilaian
·
Berbasis Tes
dan Non Tes (porfolio).
·
Menilai Proses
dan Output dengan menggunakan authentic assesment.
·
Rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang
sikap dan keterampilan Kecukupan.
Karakteristik Kurikulum 2013
- Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
- Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
- Mengembangkan keterampilan menerapkan untuk setiap pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme.
- Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan.
- Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
- Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
- Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
- Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
- Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti.
- Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
- Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema terdiri atas beberapa sub-tema.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar