Senin, 13 Juli 2015

Mendaki Gunung dalam Cuap-cuap Mimpi

Senin, 13 Juli 2015
This picture taken from this

Tadi setelah mantengin TL Chara Perdara #tentangmenulis , baru deh inget kembali dengan blog satu ini. Sebenarnya banget banget yang ingin ditulis, tentang segala la yang pernah saya alamin mapun berdasar pengalaman teman-teman saya yang lain. Kali ini saya ingin memposting tentang “Kenapa sih Saya Senang Tentang Gunung “.

Ok, saya mulai senang tentang gunung kira-kira bermula dari sebuah novel  karangan Esti Kinasih yaitu Cewek & Still. Sebenarnya novel ini udah cukup lama, dan saya mulai membacanya sekitar awal tahun 2015. Itu pun saya donlod ( Jangan diikuti ya, gak baik donlod novel. Mending beli di toko buku aja ).

Nah setelah saya baca-baca itu novel, ternyata tentang percintaan cewek-cewek dan cowok-cowok yang notabene nya anak pecinta alam dari suatu universitas. Cerita yang menarik menurut saya, dan sampai-sampai saya excited banget dengan cerita nya serta  pemeran-pemeran di novel tersebut hehe.
Dari situ saya mulai tertarik dengan mendaki-mendaki gunung. Karena mulai tertarik, mulailah saya search grup-grup di fb komunitas pecinta alam atau yang suka mendaki lah, eh akhirnya ketemu juga dengan grup-grup Pendaki Gunung di Indonesia, dan menurut saya, grup yang paling aktif yaitu  ‘Komunitas Pendaki Indonesia”. Ketika mulai gabung digrup tersebut, ya lagi dan lagi saya hanya penikmat cerita rindu, cerita mereka ( para anggota grup ) ketika mereka mendaki gunung-gunung yang ternyata banyak banget gunung-gunung di Indonesi, secara tidak langsung menambah pengentahuan saya tentang gunung-gunung di Indonesia. Grup di fb ini ramai sekali, dengan ribuan anggota dari Sabang-Merauke yang dengan siapnya berbagi cerita ketika mereka mendaki gunung-gunung yang ada di Indonesia, menyuguhi berbagai rekaman pendakian mereka. Ah envy beud.

This picture taken from this

Kalau lagi OL di fb, pokonya temlen di grup ini ramai banget, baru beberapa jam postingan-postingan hari kemaren udah tenggelam entah kemana arah, karena tiap harinya banyak banget postingan yang masuk baik itu tentang cerita pengelaman mereka, buka lapak jual beli, serta lapak cari jodoh.

Ini nih yang unik, jadi ketika saya lagi buka grup ini eh ada postingan salah satu anggota grup, nanyain tentang cewek yang difoto yang dia posting. Singkat cerita ternyata cowok tersebut pernah ketemu cewek tersebut di puncak gunung Cikurai, eh ternyata cuman tau alamat nya aja tanpa basa-basi kenalan yang lain. Selang beberapa hari (mungkin) cowok itu penasaran kali ya sama cewek itu ( kali aja beruntung, cewek tersebut masih jomblo bin single ), mungkin sampe terbawa mimpi atau apalah , eh akhirnya dengan segala ketakmaluannya  dia posting di berbagai grup pendaki-pendaki tentang cewek tersebut, eh akhirnya tau juga tentang cewek tersebut via instagram. Dan ternyata, mungkin cowok tersebut kurang beruntung atau apalah, cewek tersebut kurang ngerespon gimana gitu. Mulai dari ceritatersebut, saya mulai sering kepoin cowok tersebut di instagram, keren beud galerinya. Foto-fotonya bikin ngiler.

Dari situ saya amat tertarik banget untuk gabung ke grup-grup pecinta alam, pengen banget mendaki gunung. Kadang envy banget liat foto teman-teman yang lagi di Jawa mendaki gunung ini gunung itulah. Kalau didaerah rantauan saya, ada tuh gunung Dempo, tinggi banget la sekitar 3000-an mdpl. Saya baru mau jadi pemula, masak iya langsung disuguhin dengan gunung yang lumayan tinggi di daerah Sumatera. (iya aja sih, teman saya pernah pertama kali naik gunung, langsung naik gunung Dempo duhh )

Ketika saya envy liat teman yang laen pada naek gunung, saya selalu inget. Kayaknya bakalan sulit minta izin ke orang tua untuk ngedaki gunung. Belum pernah coba sih, tapi kayaknya bakalan gak diizinin deh. Terlebih fisik saya yang lemah, yang bentar-bentar ngadu ke orang tua kalau lagi gak enak badan. Pusing kepala dikit aja udah nangis, mungkin hal tersebut juga sih yang menjadi pertimbangan orang tua. Jangan kan naik gunung, pergi sendirian aja jarang banget diizinin meskipun jarak tempuhnya gak jauh. Nah, apalagi kalo minta izin naik gunung. Iya sih, saya sadar, hal tersebut juga demi kebaikan saya pastinya J.

Tapi berharap banget pengen mendaki gunung, sering baca cerita-cerita digrup juga ternyata modal untuk naik gunung pun gak sedikit, perlengkapan yang dibutuhkan, kayak sepatu gunung, carier, dll. Pun harganya tak semiring gunung yang didaki :D. Alhamdulillah juga, dengan seringnya saya baca cerita-cerita tentang mendaki gunung, pun saya merasa seperti apa perasaan ketika sampai dipuncak gunung, meskipun perasaan sebenarnya belum bisa dirasakan. Dengan mendaki gunung, terkadang baru kita sadar bagaimana nikmat Tuhan yang diberikan ke kita, sejauh mana langkah yang sudah kita tempuh, seindah mana Indonesia kita dan yang lainnya. Memang mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang cukup menantang dan beresiko tinggi. Yang penting, bagi siapapun yang sering mendaki banyak gunung dimana pun untuk tetap menjaga kebersihan gunung.


Pun saya pernah baca postingan bahwa terkadang banyak juga yang buang sampah digunung, sampah-sampah pun mulai menggunung. Pernah juga suatu ketika gunung tersebut ramai banget, kayak ngalahin kunjungan orang-orang ke mall. Mungkin, memang lagi trendnya wisata alam kali ya hehe J. Terkadang ada yang mulai suka naik gunung setelah menonton film-film tentang mendaki gunung , 23 milimeter (nama disamarkan ) misalnya . Setelah menonton film tersebut, penasaran dengan yang difilmkan, bagaimana sensasinya ketika naik gunung. Nah, terkadang ada juga dampak negatif dari hal tersebut, misalnya pada orang yang mulanya memang bukan pecinta alam. Ketika dia naik gunung, dia hanya ingin mendaki saja tanpa menjaga kebersihan gunung tersebut yang menyebabkan banyaknya sampah pada gunung tersebut, walapun tak semuanya sih.

Dan banyak banget teman-teman saya yang candu "mendaki gunung". Ketika pertama kali naik gunung dan tiba dipuncak digunung tersebut, disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya ciptaan Allah, Indahnya Indonesia kita, Surganya Indonesia, bikin kita pengen naik gunung terus, belum lagi lihat sunset maupun sunrise yang indah bangeeettt.

This picture taken from this

Ah, rasanya se-envy-envy nya lihat foto-foto teman, terlebih baca cerita-ceritanya :). 

Dari mendaki gunung pun, kadang ada yang menelan korban. Misalnya ketika terpisah dengan rombongan, dan tak tahu jalan pulang akhirnya tersesat, sampai yang jatuh ke kawah gunung tersebut. Wallahu'alam, semuanya sudah tertakdirkan yang menjadi rahasia Illahi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Intan Saputri © 2014