Senin, 30 Maret 2015

Dear Me

Senin, 30 Maret 2015
Dear Me, ku persembahkan sebuah cermin untuk dirimu agar kau tak pernah lupa pantulan dirimu dan siapa dirimu di depan yang lain terlebih di hadapan-Nya.

Dear Me, 
Harusnya kau tahu setiap alasan beberapa panca indra yang telah tercipta. Mulut yang diciptakan agar kau senantiasa berbicara yang baik, mengucapkan hal-hal baik, berbicara akan hal-hal kebaikan. Lantas kenapa kau masih mengucapkan hal-hal yang kotor, melontarka kalimat yang tak pantas terdengar oleh siapapun. Kenapa lidah mu kerap kali kelu  melafazkan lantunan yang senantiasa menenangkan hati siapapun yang mendengarnya?

Taukah kau, pun begitu dengan telinga, mata, pikiran, dan juga mata hati. Mereka diciptakan untuk hal-hal baik, lantas kenapa masih kau dengarkan hal-hal yang amat tak pantas kau dengarkan dengan sengaja. Cukup tutup telinga mu, biarkan telinga mu mendengar hal-hal yang amat baik bagi hidupmu.

Biarkan mata mu menatap kebaikan di dunia ini, tutup mata mu untuk hal-hal yag tak pantas kau lihat. Kasihan otak mu yang telah kau campur-adukkan dengan pikiran-pikiran kotor, pikiran-pikiran yang senantiasa menyalahkan yang lain, pikiran yang selalu membenarkan setiap apa yang kau pikirkan. Lantas bagaimana kau berpikir untuk hal-hal benar dari yang lain?

Dear Me, bukalah hati mu untuk hal-hal yang baik. Ketuk hati mu secara perlahan agar hati mu tetap terbuka untuk hal-hal kebaikan. 

Bagaimana? Bagaimana cerminanmu hari ini? 

Lantas, bagaimana kepekaan mu dengan sekitar mu? Masih kah egois mu kerap kali muncul? Apa kau selalu sadar, bagaimana sikap yang lain terhadap keegoisan mu. Akankah keegoisan milik yang lain sama seperti mu?

Jangan terlalu tinggi menempatkan dirimu, tanpa kau sadari banyak yang sebenarnya terlihat lebih tinggi dibanding dirimu. Tak perlu bagi mereka untuk berdiri di atas batu agar terlihat tinggi.


Lantas kau banggakan dengan mengangkat dagu mu, siapa yang mendekati sempurna, siapa yang menurut mu lebih dari yang lain, ahh selalu saja kau rendahkan kan yang lain. Selalu saja kau merasa benar, sayang sekali hati mu masih tertutup seonggok kesombongan.

Buka mata hatimu sayang, berpikir terbuka lah, lihatlah, dengarlah hal-hal yang baik. Selalu lah lihat kekurangan diri, belajar dari kelebihan orang lain. Apa yang tampak di hadapan mu belum tentu sama dengan apa yang tampak di hadapan yang lain. Menunduklah, selagi mampu menunduk. 

Tentu saja kau yang senantiasa menciptakan benci untuk benci yang lain, perhatikan sekeliling mu, peduli lah, merakyatlah. Lihatlah pantulan dirimu dari mata yang bukan milikmu, agar kau lebih leluasa melihat dunia, agar kau melihat siapa yang paling berkuasa di dunia, agar kau meliahat bagaimana kedudukan mu di dunia yang senantiasa kau tinggi-tinggikan, akankah ia tetap tinggi?

Bagaimana bayangan mu di cermin? Akankan terlihat lebih baik, akankah setiap sinar yang masuk menebar kebaikan kembali. Dear Me :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Intan Saputri © 2014