Tanggal 21 April, tinggal beberapa
hari lagi. Tepat pada tanggal 21 April nanti, di SMA Melati akan diadakan
perayaan Hari Kartini. Jadi, sebelum tanggal 21 April semua warga SMA Melati
harus mempersiapkan terlabih dahulu, apa-apa saja yang harus disiapkan waktu
perayaan nantinya. Siang ini seluruh pengurus OSIS SMA Melati mengadakan rapat
untuk membahas tentang perayaan Hari Kartini. Selain pengurus OSIS yang
terlibat dalam panitia perayaan Hari Kartini nantinya, pengurus inti kelas juga
terlibat dalam hal ini.Jadi hampir seluruh warga SMA Melati terlibat dalam hal
kepanitiaan ini.
Karena berhubung seluruh guru-guru
sibuk, jadi kegiatan belajar mengajar di SMA Melati sempat tak dilaksanakan.
Dari pada para siswa lainnya akan mengganggu pekerjaan panitia, jadi
diputuskanlah untuk hari ini tak ada kegiatan belajar mengajar. “Teng….Teng….Teng…Teng….” empat kali bel berbunyi, itu berarti
seluruh siswa berkumpul dilapangan basket, karena akan ada pengumuman penting
dari Kepala Sekolah.“ Tampak riuh
pikuk menggelegar di lapangan basket tersebut.
“ Selamat siang semuanya???
berhubung beberapa hari lagi di sekolah kita, akan diadakan perayaan Hari
Kartini, jadi guru-guru kalian semua sibuk . dan untuk hari ini hingga besok
tak ada kegiatan belajar mengajar, jadi sekarang kalian boleh pulang kerumah
masing-masing.” Pengumuman dari pak
Kepala Sekolah. Para siswa lainnya kelihatan semangat, karena tinggal beberapa
hari lagi perayaan Hari Kartini akan diselenggerakan. Biasanya seperti
tahun-tahun sebelumnya, pada saat perayaan Hari Kartini seluruh siswa
diwajibkan untuk mengenakan kebaya kartini untuk yang ceweknya. Sedangkan buat
yang cowoknya, biasanya mengenakan pakaian formal semi jas . jadi, mulai sekarang siswa-siswa harus
menyiapkan pakaian yang akak digunakan nantinya.
•
• • • • • • • •
Tepat pada pukul 14:00 seluruh pengurus OSIS mulai
mengadakan rapat, yang akan membahas tentang susunan panitia Perayaan Hari Kartini . Randu yang merupakan Ketua OSIS di SMA itu, segera memulai rapatnya. Dan
dilanjutkan tentang pembahasn pembentukan panitia perayaan Hari Kartini.
Sudah 16:30 , akhirnya rapat
selesai juga dan seluruh panitianya telah terbentuk. “ koq aku dan randu sih yang
menjadi MC nya ( Master of Ceremony )
, aku kan nggak cocok sama Randu. Yang ada semuanya pada kacau “ Ocehan Risti yang terdengar sampai
luar . “ asal kamu tahu ya, kamu dan
Randu itu sangat cocok untuk menjadi MC
nya. “ jelas Rifa untuk meyakinkan
Risti agar dia mau untuk menjadi menjadi MC nya. “ah..kamu ada-ada saja sih. Ya sudah kalau begitu , demi perayaan
Hari Kartini , saya rela koq untuk menjadi Mc nya walau dengan Randu. Asalkan
acara ini berjalan dengan lancar dan penuh dengan makna . “karena kamu dan Randu sudah klop , jadi mulai besok kamu dan Randu
harus mulai latihan “ jelas Rifa . “ Ris,sudah hamper malam, jadi aku
pulang dulu ya? Masih banyak pekerjaan
yang harus dikerjakan di rumah , jadi kamu aku tinggalin dengan Randu saja ya.
Da… aku pulang . sampai jumpa besok ?“
•
• • • • • • • • •
“ pagi Randu, bagaimana latihannya
kemarin. Romantis nggak? “ Tanya
rifa kepada Randu pagi tadi. “ iya,
sudah ada peningkatan dalam membawa acaranya. “ jawab Randu dengan singkat. Dari cara Randu menjawab pertanyaan
tadi, sepertinya ada yang aneh dari cara dia berbicara sebelumnya . analisa pak
logika, ternyata Randu sedang jatuh cinta dengan Rifa, partner MC nya . Ternyata
selama ini memang benar dugaan Rifa , kalau Randu mempunyai perasaan dengan
Risti. Tapi, karena Randu pemalu, jadi dia masih ragu untuk mengungkapkan
perasaannya. Rupanya disamping itu, Risti juga
punya perasaan yang sama dengan Randu.
Rifa
: “ risti, sekarang latihan MC . Randu sudah menunggu dari tadi. “
Risti
: “iya…iya… maaf ya aku terlambat, soalnya masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan
dirumah, sekali lagi maaf ya sudah menunggu lama ?”
(Dengan
rasa malu Risti menjelaskan alasannya kepada Randu, mengapa dia datangnya
terlambat)
Karena Risti sudah datang, jadi latihannya segera
dimulai . Rupanya kecocokan diantara Randu dan Risti benar-benar terlihat
jelas. Karena latihan awalnya sudah hampir selesai, Randu, Risti , dan teman
lainnya bernyanyi bersama-sama lagu “ Ibu Kita Kartini “.
Wahai
Ibu Kita Kartini , Putri yang mulia
Sungguh
besar cita-citanya bagi Indonesia ( W.R.SUPRATMAN )
Karena semangatnya terlalu
berlebihan, suara mereka terdengar hingga di ruang guru sana. Suasana saat itu,
sepertinya menggambarkan kalau Randu dan temannya yang lain masih ingat
perjuangan pahlawan- pahlawan yang telah memperjuangkan kebangsaan kita ini.
acara yang akan dilaksanakan besok
pagi tepat pukul 09:00 , jadi hari ini semua persiapan harus terselesaikan. “Berhubung
semua persiapannya belum fix, jadi hari
ini segala persiapannya harus diselesaikan
terlebih dulu baru diperbolehkan untuk pulang.”, mendengar hal tersebut, wajah seluruh panitia sangat memelas.
Pukul 19:00 akhirnya, semua persiapan terselesaikan juga. Lalu, dilanjutkan
dengan acara Gladi Resik, Randu dan Risti yang dari tadi latihannya , syukurlah
semuanya sudah lancar . jadi semuanya diperbolehkan untuk pulang oleh Kepala
Sekolah. Karena seluruh panitia harus tiba besok di sekolah pukul 07:00.
• • • • • • • • • •
Sebelum pukul 07:00 Randu dan Rifa sudah tiba
disekolah terlebih dahulu , dan Perayaan Hari Kartini tinggal dua jam lagi,
jadi seluruh panitianya harus sudah bersiap-siap. Sekarang sudah menunjukkan
pukul 07:45, Risti belum juga tampak wajahnya. Padahal acara akan segera di
mulai pukul 09:00. Seluruh dewan guru panik dan bingung , jika Risti tak hadir
pada acara ini. Siapa yang akan menggantikan MC nya, padahal semuanya sudah
fix. “ Randu tolong hubungi Risti sekarang, dan bilang cepat ke sekolah
sekarang “ Ibu Sri menyuruh Randu . “ MAAF BU, HP nya Risti tidak aktiif
bu. Mungkin dia masih dalam perjalanan menuju sekolah . “ jelas Randu dengan meyakinkan Ibu Sri, kalau Risti akan
datang. “ tapi, ini tinggal beberapa menit lagi, risti belum juga
menampakkan wajahnya. Jadi siapa yang akan menggantikan Risti .“
Suasana saat itu, sangat menegangkan. “Berhubung
Risti belum juga tiba di sekolah, diputuskan kalau yang jadi MC nya hanya Randu
seorang “ jelas ibu Sri menampakan wajah kesalnya.
Baru saja ibu sri mengatakan hal
itu , “ maaf…maaf saya terlambat “
Risti menampakkan wajahnya dengan berlari
ngos-nsosan. Ibu Sri langsung menghela napas, “ cepat …cepat Risti, Randu sudah menunggu kamu
dari tadi dan acara akan segera di mulai ”, jelas
bu Sri dengan penuh kekesalan. Rupanya sudah menunjukkan pukul 08:56 , artinya
tinggal empat menit lagi acara akan dimulai.
“ Randu, maaf ya saya terlambat. Tapi nantilah kita membahas hal
itu, acara segera dimulai “ Risti menarik tangan Randu untuk segera naik
keatas panggung.
Acaranya telah di mulai, Randu dan
Risti segera membuka acaranya. Dengan penuh kecocokan mereka berdua dalam
membawakan acaranya. Randu sangat tampan dengan seragam formal semi jasnya,
sedangkan Risti sangat kelihatan cantiknya dengan menggunakan baju kebaya
seperti Kartini. “ para hadirin sekalian dimohon untuk memasuki ruangan, dan
diharapkan kepada siswa yang telah dipilih langsung untuk segera menampilkan gayanya
dengan ala Kartini “. Penyampaian oleh Randu dan Risti secara
serempak.
Empat jam telah berlalu , acara
Perayaan Hari Kartini hampir tiba di penghujung acara.karena hampir tiba di
penghujung acara, request dari Randu dan Risti kepada seluruh hadirin untuk
menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini sembari mengingat jasa-jasanya yang telah mau
berkorban untuk kita semua, khususnya para wanita dan dinyanyikan sambil
berdiri. Request juga dari para hadirin kepada Randu dan Risti, untuk ikut
menyanyi bersama .
Ibu Kita Kartini, Putri Sejati
Ibu kita Kartini,Pendekar Bangsa
Putri Indonesia, harum namanya
Pendekar kaumnya,untuk merdeka
Wahai ibu Kartini, Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya,bagi Indonesia
( W.R. SUPRATMAN )
Setelah
berpuasan menyanyi bersama dengan hadirin lainnya, Randu dan Risti segera
menutup acaranya, dan acaranya sudah berakhir pada pukul 13:30 . lalu, mereka
berdua turun dari panggung , Randu memegang tangan Risti ketika Risti turun
dari panggung . Rupanya sudah daritadi Randu memperhatikan Risti dari jarak
jauh. Dia selalu mencari informasi
tentang Risti ke teman dekat Risti . Dia juga mendapat informasi tentang Risti
dari Rifa, kalau Risti itu ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa. Hal itulah yang menguatkan Randu untuk lebih dekat lagi dengan Risti.walaupun
acaranya telah selesai, Randu tidak langsung pulang kerumah. Tapi, dia masih menunggu
Risti yang dari tadi asyik berbincang dengan tamu-tamu lainnya. Hampir sejam
Risti belum juga selesai berbincang dengan tamu-tamu yang masih berada dalam
ruangan tadi. Rupanya Randu ada keperluan penting dengan Risti.
Setelah Risti selesai berbincang dengan
tamu-tamu yang ada diruangan, Risti langsung keluar dan menghampiri Randu. ” Hai…Ran,
kamu masih disini ya?memangnya kamu masih ada keperluan disini ya.” Tanya Risti sambil melirik ke arah Rifa , yang
dari tadi merhatikan pembicaraan Risti dan Randu. “ tidak juga, aku disini karena aku
nungguin kamu. Ada suatu hal yang ingin aku bicarakan pada mu.” Jawab
Randu dngan malu-malu. “memangnya
apa yang ingin kamu bicarakan? Sepertinya penting sekali?” Tanya Risti kembali dengan
rasa penasarannya yang besar.
“ saya ingin memberitahu kamu, kalau
besok itu di Aula SMA ManaJaya , akan ada
perlombaan menulis artikel untuk siswa SMA atau yang sederajat , dengan tema :
Menumbuhkan Semangat Kebangsaan Bagi Kaum Muda Sekarang. jadi, rencananya aku
mau mengajak kamu untuk mengikuti lomba tersebut. karena, aku pernah dengar
dari Rifa kalau kamu itu , ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa, yaitu dengan cara memiliki sikap berkebangsaan. Bagaimana, apa kamu tertarik
untuk mengikuti lomba tersebut ?” Tanya Randu, dengan harapan Risti menerima
ajakannya. “ ehm…( pura-pura berpikir
untuk menerima ajakan Randu ) tentu
donk aku mau. “ Karena Menurut saya
kesempatan kita untuk menjadi apa yang kita harapkan, sangat susah untuk
datang yang kedua kalinya.” Jawab Risti dengan penuh semangat . “ kalau begitu, besok kamu tunggu
dirumah kamu ya? Biar aku yang jemput kamu.”
“
iya, terimakasih sebelumnya. Sampai jumpa besok , di perlombaan
nanti ya? ”