Minggu, 06 Desember 2015

Aku Padamu

Minggu, 06 Desember 2015
Banyak yang bilang kalau jodoh pasti gak akan lari kemana, walaupun pernah menghilang yakinlah ia akan balik lagi ke empunya. Pun banyak film-film yang menyajikan cerita-cerita seperti ini pun. Agar apa? Tentu saja agar kita yakin bahwa ia akan kembali ke kita. Kalau pun tidak kembali percayalah bahwa kita bukan rumah untuk ia pulang. Mungkin ada rumah lain yang akan menjadi singgahan pulangnya.

Pun sama seperti saya, saya pernah kehilangan kotak pensil sekitar satu tahunan yang lalu. Dan dua hari yang lalu saya lagi ke ruang kaprodi di kampus saya dan salah satu teman saya lagi beres-beres lemari. Dan mengeluarkan salah satu benda yang membuat saya begitu terkejut, sontak saja saya langsung bilang kalau benda tersebut, kotak pensil tersebut milik saya. Meskipun udah sekitar satu tahunan, tetep saja itu masih kepunyaan saya. Berarti jodoh kan?

Dan saya benar-benar terkejut, semua isinya masih utuh. Dan itu memang tempat pensil favorit saya, warna jingga.

Sebenarnya tempat pensil tersebut bukanlah menghilang, melainkan ketika saya lupa mengambil kotak pensil saya yang saya letakkan di bawah kursi ketika perkuliahan selesai. Malemnya baru saya ingat, kalo saya meninggalakan kotak pensil tersebut. Besoknya saya balik lagi ke kelas perkuliahan kemarin. Dan hasilnya zonk alias udah gak ada lagi bangkainya hehe.

Dengan kebaikan Tuhan, Dia mempertemukan kami di waktu yang tak terduga tepatnya beberapa hari yang lalu. Dia mengembalikan yang memang milik saya dengan keadaan seperti semula, utuh! Meskipun saya sudah punya pengganti yang baru, namun tetap saja yang dihati masih yang Jingga.

Ketika saya ingat kejadian ini, terkadang Tuhan menegur saya dengan cara yang amat baik. Saya yang membuatnya pergi, bukan kemaunnya untuk pergi sendiri. Tuhan ingin kami saling memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Tuhan telah menetapkan waktu kapan kami harus bersama dan kembali dengan utuh, dan dengan tak kesengajaan ataupun dalam waktu yang tak terduga Ia mempertemukan kami. Dan disaat itulah, saya dihadapi oleh dua pilihan. Menerima yang lama yang telah kembali yang siap saya rengkuh meskipun tetap utuh seperti diakala atau tetep keukeuh bersama yang saat ini disamping saya. Ya kembali saya dihadapi oleh pilihan ini, tentu saja tak lain dan tak bukan saya lah yang menentukannya. Yang mana yang harus saya pilih, Tuhan begitu sayang dengan umatnya Dia menyediakan banyak pilihan untuk kita namun di setiap pilihan tersebut ada hal-hal rahasia yang akan menjadikan apakan kehidupan kita akan lebih baik atau sebaliknya? Akan ada banyak kejutan disetiapnya.

Saya hanya merasa asing dengan yang lama meskipun saya pernah merasa memilikinya, dengan yang baru tampaknya biasa-biasa aja, nothing’s special. Semenjak yang lama pernah saya tinggalkan pergi dan menghilang entah kemana, yang baru dengan senang hati selalu ada dikala saya butuh.

Namun yang lama, meskipun ia menghilang. Ia hanya diam di tempat, tak ada perubahan sama sekali hanya saja usia yang menggerus kerutan di wajahnya yang tampaknya terlihat lebih tua dari tahun sebelumnya. Tuhan melindunginya agar tak ada lagi yang menodai hatinya untuk banyak hal ketidakpastian. Agar ia merasa pantas untuk bersanding yang sama dengan kapasitas yang dimilikinya.

Entahlah, inikah takdir? Atau inikah balasan untuk setiap perbuatan?


Mungkin saya tetap bertahan untuk yang baru, kenapa? Terlalu banyak rasa bersalah untuk yang lama, jangan sampai saya menghadirkan kesalahan yang baru untuk yang lama. Ia terlalu baik, ingin kembali dengan keadaan yang masih utuh. Sedangkan untuk yang baru, sampai sekarang pun ia masih bertahan meskipun sering kali tak ada perhatian dari saya. Ia selalu ada. Pun ia sangat baik, saya hanya tak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk yang baru. Saya hanya tak sadar, tak membuka mata lebar-lebar betapa special nya si “baru” ini. Jangan sampai saya membuat yang baru ini pergi begitu saja.


Kamis, 29 Oktober 2015

Dear You [Project I]

Kamis, 29 Oktober 2015
Mata yang melihat, hati yang merasakan masih saja membuat jarak tetap tak sedekat dulu. Boleh aku tau apa alasannya? Sayangnya untuk bertanya tentang alasan, kamu selalu saja tak tak tahu apa-apa. Saya yang selalu beralasan untuk selalu membuat banyak alasan-alasan yang lain. Saya selalu mengemukakan tentang banyak hal membuat kita tak leluasa bergerak seperti dulu.
Sejak tadi pagi ketika kita bertemu di persimpangan jalan, kita menyadari keberadaan masing-masing, masih saja tak ada suara yang berhasil keluar maupun terucap meski hanya untuk menyapa selamat pagi, semangat ya, atau pun, udah mau berangkat. Semua membisu terkecuali lalu lalang transportasi-transportasi yang lewat, tentu saja itu tak ada pengaruh untuk kita. Tatapan mata sekilas untuk mengindari tatapan langsung, hati selalu mengejar untuk mengejar hatinya, sayangnya ego selalu saja rumit untuk dikendalikan.

Saya rindu sapaan pagi mu, saya rindu melihat semangat pagimu tentang mimpi-mimpimu. Sayangnya , ego saya pagi ini mengalahkan segala rindu yang memuncak, beberapa pekan tak ada kabar, beberapa pekan menahan rindu yang kian menyesaki dada. Ego tetaplah pemenangnya.

Senin, 13 Juli 2015

Mendaki Gunung dalam Cuap-cuap Mimpi

Senin, 13 Juli 2015
This picture taken from this

Tadi setelah mantengin TL Chara Perdara #tentangmenulis , baru deh inget kembali dengan blog satu ini. Sebenarnya banget banget yang ingin ditulis, tentang segala la yang pernah saya alamin mapun berdasar pengalaman teman-teman saya yang lain. Kali ini saya ingin memposting tentang “Kenapa sih Saya Senang Tentang Gunung “.

Ok, saya mulai senang tentang gunung kira-kira bermula dari sebuah novel  karangan Esti Kinasih yaitu Cewek & Still. Sebenarnya novel ini udah cukup lama, dan saya mulai membacanya sekitar awal tahun 2015. Itu pun saya donlod ( Jangan diikuti ya, gak baik donlod novel. Mending beli di toko buku aja ).

Nah setelah saya baca-baca itu novel, ternyata tentang percintaan cewek-cewek dan cowok-cowok yang notabene nya anak pecinta alam dari suatu universitas. Cerita yang menarik menurut saya, dan sampai-sampai saya excited banget dengan cerita nya serta  pemeran-pemeran di novel tersebut hehe.
Dari situ saya mulai tertarik dengan mendaki-mendaki gunung. Karena mulai tertarik, mulailah saya search grup-grup di fb komunitas pecinta alam atau yang suka mendaki lah, eh akhirnya ketemu juga dengan grup-grup Pendaki Gunung di Indonesia, dan menurut saya, grup yang paling aktif yaitu  ‘Komunitas Pendaki Indonesia”. Ketika mulai gabung digrup tersebut, ya lagi dan lagi saya hanya penikmat cerita rindu, cerita mereka ( para anggota grup ) ketika mereka mendaki gunung-gunung yang ternyata banyak banget gunung-gunung di Indonesi, secara tidak langsung menambah pengentahuan saya tentang gunung-gunung di Indonesia. Grup di fb ini ramai sekali, dengan ribuan anggota dari Sabang-Merauke yang dengan siapnya berbagi cerita ketika mereka mendaki gunung-gunung yang ada di Indonesia, menyuguhi berbagai rekaman pendakian mereka. Ah envy beud.

This picture taken from this

Kalau lagi OL di fb, pokonya temlen di grup ini ramai banget, baru beberapa jam postingan-postingan hari kemaren udah tenggelam entah kemana arah, karena tiap harinya banyak banget postingan yang masuk baik itu tentang cerita pengelaman mereka, buka lapak jual beli, serta lapak cari jodoh.

Ini nih yang unik, jadi ketika saya lagi buka grup ini eh ada postingan salah satu anggota grup, nanyain tentang cewek yang difoto yang dia posting. Singkat cerita ternyata cowok tersebut pernah ketemu cewek tersebut di puncak gunung Cikurai, eh ternyata cuman tau alamat nya aja tanpa basa-basi kenalan yang lain. Selang beberapa hari (mungkin) cowok itu penasaran kali ya sama cewek itu ( kali aja beruntung, cewek tersebut masih jomblo bin single ), mungkin sampe terbawa mimpi atau apalah , eh akhirnya dengan segala ketakmaluannya  dia posting di berbagai grup pendaki-pendaki tentang cewek tersebut, eh akhirnya tau juga tentang cewek tersebut via instagram. Dan ternyata, mungkin cowok tersebut kurang beruntung atau apalah, cewek tersebut kurang ngerespon gimana gitu. Mulai dari ceritatersebut, saya mulai sering kepoin cowok tersebut di instagram, keren beud galerinya. Foto-fotonya bikin ngiler.

Dari situ saya amat tertarik banget untuk gabung ke grup-grup pecinta alam, pengen banget mendaki gunung. Kadang envy banget liat foto teman-teman yang lagi di Jawa mendaki gunung ini gunung itulah. Kalau didaerah rantauan saya, ada tuh gunung Dempo, tinggi banget la sekitar 3000-an mdpl. Saya baru mau jadi pemula, masak iya langsung disuguhin dengan gunung yang lumayan tinggi di daerah Sumatera. (iya aja sih, teman saya pernah pertama kali naik gunung, langsung naik gunung Dempo duhh )

Ketika saya envy liat teman yang laen pada naek gunung, saya selalu inget. Kayaknya bakalan sulit minta izin ke orang tua untuk ngedaki gunung. Belum pernah coba sih, tapi kayaknya bakalan gak diizinin deh. Terlebih fisik saya yang lemah, yang bentar-bentar ngadu ke orang tua kalau lagi gak enak badan. Pusing kepala dikit aja udah nangis, mungkin hal tersebut juga sih yang menjadi pertimbangan orang tua. Jangan kan naik gunung, pergi sendirian aja jarang banget diizinin meskipun jarak tempuhnya gak jauh. Nah, apalagi kalo minta izin naik gunung. Iya sih, saya sadar, hal tersebut juga demi kebaikan saya pastinya J.

Tapi berharap banget pengen mendaki gunung, sering baca cerita-cerita digrup juga ternyata modal untuk naik gunung pun gak sedikit, perlengkapan yang dibutuhkan, kayak sepatu gunung, carier, dll. Pun harganya tak semiring gunung yang didaki :D. Alhamdulillah juga, dengan seringnya saya baca cerita-cerita tentang mendaki gunung, pun saya merasa seperti apa perasaan ketika sampai dipuncak gunung, meskipun perasaan sebenarnya belum bisa dirasakan. Dengan mendaki gunung, terkadang baru kita sadar bagaimana nikmat Tuhan yang diberikan ke kita, sejauh mana langkah yang sudah kita tempuh, seindah mana Indonesia kita dan yang lainnya. Memang mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang cukup menantang dan beresiko tinggi. Yang penting, bagi siapapun yang sering mendaki banyak gunung dimana pun untuk tetap menjaga kebersihan gunung.


Pun saya pernah baca postingan bahwa terkadang banyak juga yang buang sampah digunung, sampah-sampah pun mulai menggunung. Pernah juga suatu ketika gunung tersebut ramai banget, kayak ngalahin kunjungan orang-orang ke mall. Mungkin, memang lagi trendnya wisata alam kali ya hehe J. Terkadang ada yang mulai suka naik gunung setelah menonton film-film tentang mendaki gunung , 23 milimeter (nama disamarkan ) misalnya . Setelah menonton film tersebut, penasaran dengan yang difilmkan, bagaimana sensasinya ketika naik gunung. Nah, terkadang ada juga dampak negatif dari hal tersebut, misalnya pada orang yang mulanya memang bukan pecinta alam. Ketika dia naik gunung, dia hanya ingin mendaki saja tanpa menjaga kebersihan gunung tersebut yang menyebabkan banyaknya sampah pada gunung tersebut, walapun tak semuanya sih.

Dan banyak banget teman-teman saya yang candu "mendaki gunung". Ketika pertama kali naik gunung dan tiba dipuncak digunung tersebut, disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya ciptaan Allah, Indahnya Indonesia kita, Surganya Indonesia, bikin kita pengen naik gunung terus, belum lagi lihat sunset maupun sunrise yang indah bangeeettt.

This picture taken from this

Ah, rasanya se-envy-envy nya lihat foto-foto teman, terlebih baca cerita-ceritanya :). 

Dari mendaki gunung pun, kadang ada yang menelan korban. Misalnya ketika terpisah dengan rombongan, dan tak tahu jalan pulang akhirnya tersesat, sampai yang jatuh ke kawah gunung tersebut. Wallahu'alam, semuanya sudah tertakdirkan yang menjadi rahasia Illahi. 

Kamis, 09 Juli 2015

Pengalaman Beli Tiket Pesawat di Traveloka

Kamis, 09 Juli 2015
Jadi ketika mau balik ke kampung halaman kemarin, desas-desus dari teman kalau harga tiket pesawat ternyata lebih murah dibanding harga tiket kapal laut yang biasanya dinaiki. Sempat bingung juga ketika mau balik mau naik apa, kalau naik pesawat lumayan lebih cepat sampe rumah, lebih murah, hanya saja masih bingung siapa yang akan jemput saya dari bandara ke rumah. Kalau naik kapal laut, tentu saja harga tiket lebih mahal, lebih lama sampai rumah, hanya saja dari pelabuhan ke rumah saya ada jasa travel sehingga tak perlu minta dijemput untuk kerumah.

Jadilah saya memutuskan untuk naik pesawat saja kalau mau mudik, untuk masalah dari bandara ke rumah saya, saya minta tolong teman saya yang punya jasa travel. Urusan itu selesai, masih bingung lagi mau mudiknya kapan.

Rencana sih uas salah satu mata kuliah nya hari Sabtu, terkadang kita gak tahu kesibukan dosen. Nanti dengan santainya bisa saja mereka mengabari kalau hari tersebut tidak jadi ujian dan tidak beruntungnya tiket sudah dipesan. Nah bingungkan pastinya kalau gini.

Mulai deh galau melanda, jadilah menghubungi dosen h-1 ujian. Pura-pura menanyakan pukul berapa ujian pada hari Sabtu, eh dibales sama dosen kalau bisa lebih pagi lebih bagus. Wah excited banget lah ketika dapet balesan dari dosen begitu.

Setelah diskusi sama teman yang lain diputuskan lah kalau ujiannya di pagi hari Sabtu. Seneng banget, gak sabar lah pengen mudik kerumah, sudah kangen berat sama keluarga dirumah, alhasil saking senengnya yang sebelumnya gak semangat banget untuk belajar persiapan untuk ujian, eh seolah energi positif ngalir kenceng banget di tubuh aku. Langsung deh semangat 45 untuk belajar persiapan untuk ujian.

Sudah mulai tenang untuk ujian, baru deh mulai sibuk cari tiket untuk mudik di hari Minggunya. Karena waktu itu saya nginep di rumah temen, dan di daerah tersebut saya kurang tahu tempat untuk beli tiketnya dan teringat tentang teman yang pernah pesen tiket di Traveloka.

Mulai deh, donlod app Traveloka, mulai cari tiket Alhamdulillah banget dapet tiket yang harganya miring. Udah booking, sebenarnya mulai ragu sih terlebih kan sistemnya online. Mana lagi maraknya penipuan online sekarang. Yakinkan diri insyaAllah baik-baik saja dan bisa dipercaya. Baru deh langsung transfer, isi datanya seakurat mungkin. Setelah transfer baru kita dapat kode bookingan kita dan juga e-ticketnya.

Karena masih ragu, beberapa jam sebelum keberangaktan mulai cari review yang pernah beli tiket di traveloka. Setelah baca hasil reviewnya, masih agak mendingan. Langsung deh cek tiket kita di web maskapai yang kita pesan dari kode booking yang didapat.

Tiba di bandara cukup perlihatkan kode booking yang bisa discan barcodenya ketika check in, gak perlu print tiket segala. Sudah deh.

Ini bukan promosi sama sekali, ini hanya bentuk kepuasan yang saya tuangkan dalam tulisan. Karena memudahkan kita, cukup order via app nya, transfe dan dapat kode bookingan, dapet e-ticket nya. Sudah. Gak ribet banget lho ini, dan harga tiketnya miring jugak :)

ESPE Lho

Yeay akhirnya libur juga, setelah selesai espe ( semester pendek ) sekitar hampir satu bulanan. Puasa jauh dari orang tua sekitar dua mingguan, dan tentu saja untuk setiap hasil yang lebih baik akan ada hal-hal yang perlu dikorbankan. Berkurangnya waktu liburan misalnya, teman-teman lain yang sudah libur duluan tentu saja duluan juga mudik ke kampung halaman. Ini kali pertama saya ikut espe, karena baru sadar kalau nilai-nilai mata kuliah sebelumnya perlu di reparasi hehe.

Ya, saya juga memutuskan untuk mengikuti sp karena tak seperti biasanya. Kalau udah libur, maunya langsung mudik. Tapi kali ini enggak, mungkin karena sudah mulai betah atau nyaman di tanah rantauan. Hasrat untuk segera mudik pun biasa saja. Mumpung kesempatan emas ni yang jarang banget mampir hehe, makanya diputuskan mending ikut sp saja toh gak lama juga espe nya.

Selama sp banyak banget pengalaman yang saya alamin, pokoknya seru lah. Yang jelas saya lebih dekat dengan teman-teman satu kelas yang tak sedekat sebelumnya. Mulai sering nginep di rumah teman, punya teman baru juga yang mengikuti sp mata kuliah yang sama dan dari prodi yang berbeda, yang jelas kedeketan dengan temen itu luar biasa dari biasanya, dan lebih mengetahui seluk beluk daerah rantauan saya. Yang sebelumnya hanya tau daerah itu-itu saja, sekarang mulai tau daerah-daerah yang lain juga. Makanya saya seneng banget kalau diajakin teman nginep atau kemana gitu, ya biar pengetahuan tentang tempat di daerah tersebut pun bisa saya ketahui. Mungkin aja nanti saya kesana lagi, bisa jadi bukan dengan teman saya atau sendiri, setidaknya saya sudah pernah ke tempat tersebut jadi tak perlu khawatir kalau pergi sendirian.

Tapi, ada sedih juga selama espe. Ya setelah liburan , baru balik ke kampung halaman. Hampir sekitar enam bulan belum balik ke rumah. Sedihnya ya ketika mama bilang, “ Nak, kamu udah sekitar enam bulan baru balik ke rumah, ayah mu gak inget rupa wajah mu seperti apa Ntan. Kalau inget kamu Ntan, ayahmu pasti lihat foto mu, dia lupa kamu seperti apa”. Sedih banget waktu mama bilang kayak gitu. Padahala  hanya enam bulan saya  belum balik ke rumah. Gimana nanti kalau saya kuliah di luar negeri yang pulang kampungnya 1 tahun 1 kali, atau bisa jadi selama 2 tahun hanya 1 kali balik ke kampung halaman. Gimana ayah bisa inget wajah saya, ya ayah memang tak segahol jaman sekarang untuk ngepoin ke-eksisan anaknya di sosial media yang tren sekarang. Terlebih saya memang jarang banget eksis di sosial media atau sekedar upload foto-foto pribadi.


Jadi ketika saya balik kerumah, dan ayah baru balik kerja, ayah langsung menghampiri kayak ngelus-ngelus gitu, kangen anak gadisnya yang udah enam bulan gak ketemu. Pengen  banget nangis waktu itu, tapi aku tahanin biar gak nangis. Pokoknya sedih banget lah, enam bulan gak ketemu. Ketika balik, kerutan di wajah ayah mulai bertambah. Helaian uban di rambut mama mulai banyak. Yang membuktikan bahwa kita semakin tua. Ya tanpa kita sadari ketika usia kita bertambah, pun begitu dengan orang tua kita yang juga semakin bertambah tua.  Sayangi orang tua kita selagi ada, selalu mendo'akan mereka, mengabari mereka dan menanyakan kabar mereka memastikan mereka senantiasa sehat serta senantiasa dalam lindungan-Nya. Akan selalu ada hal yang perlu dikorbankan untuk melihat hal-hal indah lainnya dikemudian hari. Semangat berpositif ria :)

Cie Mulai Rajin :p


Assalamu’alaikum J, setelah sekian lama saya menyibukkan diri karena sudah memasuki kategori mahasiswa tingkat akhir, eakk, dan sekarang karena libur waktunya berblogging ria, bercuap-cuap sekehendak hati. Sebenarnya banyak banget lists yang mau di tulis, entah sesibuk apakah saya sampean hanya ngetik beberapa kata ajabelum sempat.

Semester kemaren ( semester enam ), mata kuliah yang terdiri dari dua mata kuliah untuk diseminarkan benar-benar menyibukkan saya ( itulah sebabnya saya jarang nulis :p, alasan klasik yak ), tempat tongkrongan favorit pun sempat berubah. Yang biasanya jadi mahasiswa kupu-kupu, semenjak dua mata kuliah tersebut mulai menuntut saya ( ceile) untuk terus dikampus, mejeng di dekanat manfaatin wifi, perpustakaan, dan ruang baca. Yap tempat tongkrongan favorit saya pastinya ruang baca & perpustakaan pusat kampus.


Kalo ada yang cari saya kalau saya masih dikampus, cari aja noh di ruang baca Fkip ato gak perpustakaan pusat. Percaya deh rata-rata disana pun mahasiswa yang mulai menyibukkan diri dengan tugas akhir ato gak yang sibuk seminar usul penelitiannya. Yang dibaca mulai dari buku-buku tentang pendidikan sampe skripsi-skripsi jadul kakak tingkat. Begitulah realitanya, tapi saya malah enjoy banget lho. Seneng banget ngadem di perpustakaan, wifi kenceng, pokoknya kayaknya ketemu sama tambatan hati lah ( yeile lebainye ), pewe banget bila perlu nginep tuh di perpus.



Aneh banget kalo udah dua hari gak ke perpus ato gak ruang baca, seakan ada yang kurang gitu. Nih, saya udah mulai keranjingan jadi anak sok rajin yang demen banget baca buku-buku. Kalo ke mall tujuannya pastilah toko buku, yah walaupun sekedar cuman liat doang biar dikira sok rajin bin pura-pura pintar. Padahal niat dalem hati, emang gak mau beli buku di mall, harganya lah kurang pas sama kantong saya yang titelnya “mahasiswa hitungan”. Kalo beli buku mending ke loakan haha.

Kalo biasanya di ruang baca atau perpus sengaja mencari buku tentang pendidikan dan skripsi kakak tingkat yang baru lulus, setelah mulai lelah dengan itu semua. Hayati lelah pak.

Mulai mencari sesuatu yang baru, bertambah lagi nih tempat yang bakal dijadikan “tongkrongan paporit” yaitu ruang kumpulan skripsi-skripsi di perpustakaan pusat yang isinya skripsi dari tahun 90-an pun lengkap beud.

Yang biasanya balik kampus paling lama sebelum pukul 15:00 WIB  pun berubah menjadi lebih lama dari biasanya. Meski kuliah dalam seminggu hanya dua hari, tetep kekeuhin diri untuk tetap ke kekampus kadang sampe lima hari, yak karena Sabtu & Minggu para pegawai pada libur. Hal ini mungkin kedengaran jarang bagi orang-orang kayak saya yang bukan aktivis kampus atao pun orang yang sok menyibukkan diri di dunia perkuliahan. Pokoknya ya yang penting semangat aja, enjoy aja, dan I’ve done my best. Apapun hasilnya semoga merupakan hal yang terbaik diantara hal-hal baik lainnya. Keep spirit for next term :) 


Senin, 30 Maret 2015

My Curucu #TantanganMenulis

Senin, 30 Maret 2015

This is my Curucu. Netbuk kesayangan yang udah nemenin saya selama dua tahun belakangan. Andai saja benda seperti ini bisa ngomong, bisa marah-marah, mungkin entah seberapa sering ia bakalan marah-marah ke empunya. Capek, pengen istirahat. Butuh hiburan.

Iya sih, hampir setiap hari Curucu saya idupin, untuk ngerjain tugas, onlen, dengerin musik, edit foto, curhat, ngegame dan banyak lainnya, selagi masih bisa saya gunakan. Dari pagi sampai malem, hampir selalu dalam keadaaan on

Salah satu benda kesayangan yang amat saya butuhkan, jadi kau jangan sering ngambek ya Curucu. Berkat dirimu juga, tugas saya satu per satu terselesaikan, salah satu yang biasanya menghiburkan saya ketika lagi bosan. Kamu begitu berarti lho ( wkwkwk). Jasa mu udah banyak lho. Biar kamu gak digantiin sama yang lain, selalu setia ya :).


Pochemuchka

Saya baru tau tentang Pochemuchka dari #TantanganMenulis , dan lanjut googling tentang Pochemuchka. Dari berbagai sumber yang diperoleh ternyata Pochemuchka berasal dari bahasa Rusia yang berarti seseorang yang mengajukan banyak pertanyaan, bahkan mungkin terlalu banyak pertanyaan.  

Jujur aja sih, saya termasuk salah satu orang yang gak seneng sama orang yang banyak tanya. Entah yang nanya pura-pura gak tahu, sengaja pengen tanya, atau emang orangnya suka banyak tanya. Jaman makin canggih, kalau ada yang gak ngerti ya cukup googling, kalau masih gak ngerti baru deh nanya sama yang lain. Setidaknya ada usaha untuk mencari tahu apa yang ingin diketahui.

Hal yang seperti ini masih sering lho terjadi. Misalnya, di salah satu forum tentang beasiswa. Ada yang tanya tentang ada gak sih beasiswa untuk mahasiswa/i S1 jurusan bla bla. Coba deh, googling dulu tentang yang ingin ditanya, kalau gak ketemu dengan kata kunci bahasa Indonesia, coba dengan kata kunci bahasa Inggris. Gak ngerti bahasa Inggris, cukup translate  dari Google (lagi) , atau cari di kamus. Kalau memang gak ketemu, baru deh tanya ke forum. 

Ketika kita bertanya tentang suatu hal yang padahal jawabannya bisa kita cari, kenapa harus bertanya dulu? Tunjukkan bahwa kita memang punya usaha untuk mencari sesuatu yang kita ingin kita ketahui.

Nah, gimana kalau orang nya memang sengaja ngasih banyak pertanyaan ke kita? Bisa jadi dia hanya mengetes kita, tapi tidak semua juga yang cuma ingin ngetes. Pengen tahu kemampuan kita, nah kalau dosen yang nanya banyak ke kita, bisa jadi dia ngetes kemampuan kita atau dia memang gak tahu. Ketika sidang skripsi ya wajar saja kalau dosen banyak bertanya, tentu saja untuk mengetahui kemampuan kita, apakah kita memang pantas mendapat gelar sarjana atau menyandang profesi tersebut. 

Kalau lagi tes wawancara, juga pastinya kita akan banyak ditanya , tentang diri kita, lingkungan kita, passion kita, dll, inget yak jangan kamu jawab " Ciee yang kepo", kepo amat sih!" dijamin deh, langsung di blacklist hehe :D.

Nah kalau kita banyak tanya pada suatu diskusi yang serius atau suatu permasalahan yang serius ya gak apa-apa, kalau pertanyaannya nya bermutu pasti bakalan dianggap wihh keren nih, hehe :D. Banyak-banyak lah bertanya dengan pertanyaan yang bermutu, pertanyaan yang bermutu gimana sih ? (lagi) gooogling yak :D

Seringnya kesel sih kalau seseorang banyak tanya ke kita, terlebih (maaf) pertanyaan tersebut emang sebenarnya ya gak perlu dijawab. Tapi, alangkah lebih baik ketika ada seseorang yang terlalu banyak bertanya ke kita, jawab saja dengan lembut lalu kasih saran ke dia untuk browsing dulu. Kalau memang pertanyaan penting yang memang perlu kita jawab, ya jawab aja, dan sembari tersenyum :).

Kalau ada seseorang yang banyak tanya tentang dirimu, yang ingin tahu tentang kehidupan mu, coba deh kamu langsung baca puisi Chairil Anwar tentang Aku.

AKU 
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Maret 1943

Dijamin, dia gak nanyain tentang kamu lagi . Peace \/  :) 


Dear Me

Dear Me, ku persembahkan sebuah cermin untuk dirimu agar kau tak pernah lupa pantulan dirimu dan siapa dirimu di depan yang lain terlebih di hadapan-Nya.

Dear Me, 
Harusnya kau tahu setiap alasan beberapa panca indra yang telah tercipta. Mulut yang diciptakan agar kau senantiasa berbicara yang baik, mengucapkan hal-hal baik, berbicara akan hal-hal kebaikan. Lantas kenapa kau masih mengucapkan hal-hal yang kotor, melontarka kalimat yang tak pantas terdengar oleh siapapun. Kenapa lidah mu kerap kali kelu  melafazkan lantunan yang senantiasa menenangkan hati siapapun yang mendengarnya?

Taukah kau, pun begitu dengan telinga, mata, pikiran, dan juga mata hati. Mereka diciptakan untuk hal-hal baik, lantas kenapa masih kau dengarkan hal-hal yang amat tak pantas kau dengarkan dengan sengaja. Cukup tutup telinga mu, biarkan telinga mu mendengar hal-hal yang amat baik bagi hidupmu.

Biarkan mata mu menatap kebaikan di dunia ini, tutup mata mu untuk hal-hal yag tak pantas kau lihat. Kasihan otak mu yang telah kau campur-adukkan dengan pikiran-pikiran kotor, pikiran-pikiran yang senantiasa menyalahkan yang lain, pikiran yang selalu membenarkan setiap apa yang kau pikirkan. Lantas bagaimana kau berpikir untuk hal-hal benar dari yang lain?

Dear Me, bukalah hati mu untuk hal-hal yang baik. Ketuk hati mu secara perlahan agar hati mu tetap terbuka untuk hal-hal kebaikan. 

Bagaimana? Bagaimana cerminanmu hari ini? 

Lantas, bagaimana kepekaan mu dengan sekitar mu? Masih kah egois mu kerap kali muncul? Apa kau selalu sadar, bagaimana sikap yang lain terhadap keegoisan mu. Akankah keegoisan milik yang lain sama seperti mu?

Jangan terlalu tinggi menempatkan dirimu, tanpa kau sadari banyak yang sebenarnya terlihat lebih tinggi dibanding dirimu. Tak perlu bagi mereka untuk berdiri di atas batu agar terlihat tinggi.


Lantas kau banggakan dengan mengangkat dagu mu, siapa yang mendekati sempurna, siapa yang menurut mu lebih dari yang lain, ahh selalu saja kau rendahkan kan yang lain. Selalu saja kau merasa benar, sayang sekali hati mu masih tertutup seonggok kesombongan.

Buka mata hatimu sayang, berpikir terbuka lah, lihatlah, dengarlah hal-hal yang baik. Selalu lah lihat kekurangan diri, belajar dari kelebihan orang lain. Apa yang tampak di hadapan mu belum tentu sama dengan apa yang tampak di hadapan yang lain. Menunduklah, selagi mampu menunduk. 

Tentu saja kau yang senantiasa menciptakan benci untuk benci yang lain, perhatikan sekeliling mu, peduli lah, merakyatlah. Lihatlah pantulan dirimu dari mata yang bukan milikmu, agar kau lebih leluasa melihat dunia, agar kau melihat siapa yang paling berkuasa di dunia, agar kau meliahat bagaimana kedudukan mu di dunia yang senantiasa kau tinggi-tinggikan, akankah ia tetap tinggi?

Bagaimana bayangan mu di cermin? Akankan terlihat lebih baik, akankah setiap sinar yang masuk menebar kebaikan kembali. Dear Me :)

Minggu, 29 Maret 2015

Kamu : Cewek & Anak Kosan?

Minggu, 29 Maret 2015
Kalau lagi dirumah, pastinya dong kita berpakaian dengan pakaian yang nyaman menurut kita. Tentu saja definisi pakaian yang nyaman tiap orang beda-beda, ada yang nyaman dengan pakaian terbuka atau yang tertutup. Itu tergantung individu masing-masing.

Walaupun di dalam rumah kita atau kosan kita, tetap saja kita harus berhati-hati dalam berpakaian, terlebih itu cewek. Alangkah lebih baik kita harus mengenali medan-medan tetangga di daerah rumah kita, juga bagi yang ngekos untuk selalu cek kondisi kosan. Lihat dan cek dulu, apakah terdapat celah-celah di kosan kita. Takutnya, celah-celah tersebut yang biasa sering orang ngintip. Perhatikan horden jendela kita, usahakan tidak transparan terlebih horden untuk jendela kamar.

Walaupun kita sudah berpakaian tertutup, tentu saja kita resah kalau sering diintip. Terlebih lagi seseorang yang lebih nyaman berpakaian terbuka, karena alasan panas atau pun gerah. Banyak juga kasus-kasus yang terjadi, karena ada yang ngintip ketika mandi.

Nih, beberapa tips dari saya :
  1. Selalu cek kondisi rumah kita , perhatikan kamar mandi ataupun kamar kita, apakah terdapat celah-celah di dinding atau jendelanya.
  2. Pastikan horden yang digunakan tidak transparan.
  3. Kenali medan-medan daerah rumah ataupun kosan kita.
  4. Senantiasa berpakaian sopan dimanapun dan kapan pun.
  5. Jika lagi berpakaian terbuka, pastikan horden ditutup.
  6. Selalu tutup pagar rumah.
Semoga bermanfaat ya :)



Sabtu, 28 Maret 2015

Ah, Malam Minggu :)

Sabtu, 28 Maret 2015
Hampir setiap malam Minggu kalau lagi telponan sama keluarga di rumah, mamak, ayah, ayuk, maupun adek-adek yang ditanya "nanti malem kemana?, atau ada yang mau maen ke kosan mu nak?, kalau keluar malam balik nya jangan larut malam ya?" , tentu saja pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar-wajar saja ketika ditanya oleh orang tua.

Namun, seolah jawaban yang aku ucapkan terdengar geli di telinga orang tua dengan cewek remaja seusia diriku. Kalau malam Minggu, anakmu lebih sering menghabiskan waktu di kosan ma, keluar saja kalau mau belanja makanan atau ada yang emang ingin dibeli, terkadang nongkrong sama teman-teman. 

Aku tau sih maksud pertanyaan-pertanyaan serupa yang sering dilontarkan orang tua, special someone !

Entah kenapa, hati ini terlalu banyak takutnya untuk hal-hal tentang "perasaan". Takut terjebak di lubang yang sama, takut terjerembab ke beberapa perangkap. Memang, terlalau banyak takutnya.

Memang sih, orang tua selalu khawatir tentang anak gadisnya ketika anak gadis nya tak juga menceritakan siapa "dia" yang sekarang di relung hati ini. Eaaakkk

Bukannya tak mau cerita atau apa, memang aku anak sulung jadi kalau untuk memulai cerita-cerita tentang "perasaan" selalu malu. Malu aja, belum siap sama sekali kalau cerita akan hal itu. Aku belum siap mendengar ucapan yang terucap oleh ayah " Gadis kecil ku kini mulai dewasa, akan ada yang lain yang akan menggantikan posisi diriku di hatinya. Tentu saja suaminya".


Ahh, rasanya hati ini belum seutuhnya menerima hal tersebut. Kini aku secara perlahan tumbuh dewasa, hal-hal lumrah yang akan terjadi sebenarnya amat tak mengkhawatirkan. Hanya saja kesiapan yang amat belum matang. Akan banyak pertanggung jawaban yang mulai membebani pundak. Baik itu rasa maupun lainnya.

Suatu ketika mamak bilang " banyak lho ketika udah sarjana, udah nyaman dengan pekerjaannya namun sekarang masi sendiri nak?Nanti banyak yang takut, gengsi kalau pendidikan kalian lebih tinggi."

Anak gadis mu ngerti mak tentang kekhawatiran kalian, anak gadis mu gak pernah cerita bukan berarti gak pernah berpikiran tentang "rasa" mak. Anak gadis mu normal lho ma, yah, hanya saja belum mau cerita.

Memang sih kalau di kampung aku, misalnya cewek yang pendidikan tinggi, bebarapa cowok minder untuk ngedeketinnya. Mind set yang kayak gitu sih yang harusnya dirubah, pendidikan bukanlah tolak ukur atas segalanya. Dan banyak hal lainnya :)

Oh, No! Less effort, Overcried !

Kamis, 26 Maret 2015 ( Seminar Matematika sesi 3 )

Seminar Matematika merupakan salah satu mata kuliah 2SKS di semester VI prodi Pendidikan Matematika. Jadi kami menyeminarkan tentang Matematika, misalnya membuktian teorema-teorem pada Matematika.

Nah jadwal aku seminarnya sebenarnya pada Selasa, 31 Maret 2015. Dan teng, dosen koordinator mata kuliah Seminar Matematika mengumumkan kalau jadwal kami dipercepat dua hari kedepan setelah jadwal untuk yang sesi II, jadi kami seminarnya di hari Kamis dan persiapan benar-benar belum mateng.

Padahal, aku udah buat plans, untuk masalah seminar Matematika. Udah aku persiapin hari Kamis-Senin untuk persiapannya. Dan ketika jadwal dimajuin, seketika langsung stuck, otak rada error buat mikir jernih.

Ditambah lagi urusan yang belum selesai, masalah kian muncul dengan tetangga sebelah. Untuk mikir, masih belum jernih. Padahal dua hari lagi harus semiar, dan PPT untuk presentasi belum dibuat sama sekali, makalah masih belum direvisi. 

Dear, my problems in my mind, I have God :)


Dikala yang lain mulai mempersiapkan untuk seminar di hari Kamis, saya masih sibuk berurusan dengan masalah yang baru muncul tadi malem. Bingung pengen nyalahin siapa, yang jelas emang gak ada yang harus disalahkan.

Mulai banyak pikir, hati gak tenang karena masalah yang fifty-fifty antara real damai atau damai-damaian aja. Ditambah lagi, mikir kalau gak ada persiapan sama sekali untuk seminar. H-1 seminar baru mulai sibuk revisi makalah, buat PPT, belajar seadanya. Gak FOKUS!!!!

Gak fokus, belajar-belajar aja , mau masuk otak atau gak, yang penting belajar. Dan teng...

The Day :)
Ketika yang lain mulai senang karena selesai seminar, setidaknya satu beban mulai hilang. Aku mah senang aja kagak, hasil seminar kacau. Ditanya dosen, malah ngawur. 

Iri
Iya, iri dengan yang lain yang mempersiapkan untu seminar nya lebih baik. Ketika jadwal seminar dimajukan, disitu masalah yang lain kian muncul. Disitu kadang saya merasa sedih :(

Sampe kosan, biasa aja. Yang jelas, satu ini udah terlewatkan. Tapi, namanya juga perasaan gak tenang yang muncul. Kenapa? Menenangkan diri , cerita ke orang tua, kenapa Ma?

Ahh, gak heran aku emang cengeng. Hobi nangis, tiap cerita ke mama nangis berat. Kenapa disaat aku ini ingin berjuang, tampil maksimal, masalah kian muncul, Seolah ada hal lain yang harus aku korbankan.

Aku sedih bukan karena saya ngawur menjawab pertanyaan dosen. Aku sedih, kenapa gak bisa tampil maksimal. Kenapa, aku belum menampilkan yang terbaik? Kenapa aku berusaha maksimal? 

Wajar Ntan, kalau hasilnya gitu. Usaha mu aja cuma seupil!

Mamak yang selalu nenangin, setiap kejadian akan ada hal baik dibalik itu. Menjadikan kita semakin dewasa, gimana mengahapi masalah yang tepat, ingat ALLAH!



Masalah Lain Ketika "Hati"

Terkadang tak selamanya rasa senang muncul ketika ada seseorang suka ataupun senang dengan diri kita. Tentu saja kita akan bahagian ketika kita menyadari seseorang suka sama kita dalam hal perasaan hati terlebih dia memang orang yang kita inginkan juga kita sukai.

Namun, gimana ketika seseorang tersebut yang suka sama kita tak seperti yang kita harapkan? Maksudnya disini bukan "fisik" atau apanya yang memang tidak kita sukai. Misalnya gadis remaja atau  wanita yang berusia sekitar 20 tahun disukai oleh seseorang yang berusia sekitar 30-an namun penampilannya mempeerjelas usianya yang berkisar sekitar 50-an. 

Ya, inilah yang terjadi meskipun hal tersebut tidak terjadi kepada aku, dan aku memang berharap tidak terjadi kepada aku namun terjadi pada teman aku.

Kami sudah hampir tahun ketiga menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di daerah Sumatera, dan di tanah rantauan kami menyewa rumah. Nah sudah hampir dua tahun juga kami tinggal disalah satu komplek di daerah tersebut, kami yang sebagai pendatang di daerah tersebut tentu saja harus bersikap sopan juga baik dengan tetangga. Ketika kami masak makanan, biasanya kami berbagi ke tetangga dengan niat biar hubungan dengan tetangga lebih baik.

Ternyata, meskipun kami sudah tinggal di rumah sewaan kami sekitar 2-an tahun, banyak hal yang amat baru kami ketahui. Misalnya mengenai tetangga kami, yang kebetulan satu dinding dengan rumah sewaan kami. Sebelumnya kami sama sekali gak ada masalah dengan tetangga-tetangga kami, namun karena satu hal yang namanya "cinta" mulai meresahkan kami membuat hubungan kami dengan tetangga tak lebih baik dari sebelumnya. Yap, tetangga sebelah rumah yang satu dinding dengan rumah sewaan kami.

Ternyata setelah hampir 2-an tahun kami di rumah sewaan tersebut, kami baru sadar ternyata tetangga kami tersebut masih bujangan ( belum nikah. red ), dari hasil kepo ternyata usianya sekitar 30-40 an tahun ( belum pasti juga mengenai usianya ), namun penampilanya sekitar usia 50-an, rambutnya sudah ubanan.

Masalahnya dia "suka" sama teman aku , ternyata dia kayak jatuh cinta at the first sight . Dan dia tahu semua nama kami, kayaknya juga dia sering dengerin tentang apa yang sering kami gosipin. Sekitar 3 bulanan terakhir, dia mulai sering ganggu kami, maksudnya sering bikin resah kami dengan gedor-gedor dinding kamar kami, mulanya kami belum sadar kalau dia senang sama temen kami. Namun, kok kelakuannya semakin aneh gitu, frekuensi gedor-gedor dinidng kamara kami makin sering, dia mulai menunjukkan bahwa dia suka sama temen aku. 

Ketika kami tau tentang hal tersebut, kami takut dong. Terlebih dia sendiri di rumahnya, kami takut aja akan hal-hal yang "gak pernah kami pikirin " akan terjadi. Kelakuan aneh nya yang semakin menjadi,  kami benar-benar gak tenang sama sekali, kalau masuk rumah bawaannya gak tenang terus. Akhirnya masalah ini kami bawa ke keluarganya, dan damai. Setelah damai,  kami lumayan tenang di rumah. 

Ternyata tenang tersebut hanya berlaku selama tiga minggu. Kami juga punya dong teman cowok, teman-teman cowok kami jarang ke rumah, kalau pun maen kerumah tau waktu lah, gak sampe larut malam. Ternyata selama ini dia selalu meninjau gerak-gerik kami, juga ketika temen-temen cowok kami maen ke rumah.

Seolah dia cemburu gitu, kami kesel dong. Jadi kami seolah bikin rencana, suatu malam kami pura-pura mengolok teman kami ( Cewek yang dia sukai ) jadian sama seorang cowok, biar dia gak gangguin temen aku lagi.

Ternyata !
Tepat sekitar pukul 01.00 WIB 
" Bangun-bangun, keluar kalian *****" bayangin aja dia sama temannya ngegedor rumah kami , dia seolah memfitnah kami selalu menyimpan cowok, dan malam itu benar-benar pengen banget bacokinnya. Kesel lah, karena ini bukan kali pertama dia memfitnah kami menyimpan cowok. Ngapain coba?

Mereka seolah pengen ngegerebek kami, dasar! Orang jam segitu ya tidur lah, masak lagi ngapain-ngapain sama cowok. Setelah kami berurusan dengan dia malam itu, dilanjutkan lagi besoknya kami bawa lagi masalah tersebut ke RT setempat, RT lepas tangan karena beberapa hal. Jadi, lagi kami selesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Dan lagi damai.

Ternyata kami juga baru tahu, kemungkinan dia ( cowok yang senang sama temen aku ) rada kurang normal atau apa, dikarenakan depresi. Terkadang mikir juga, mau nyalahin dia, tapi dia terlihat sama sekali tak bersalah, namanya juga orang sakit kan. Semoga aja Allah memberi petunjuk yang lebih baik, dan kami senantiasa dilindugi dalam dekapan-Nya.

Minggu, 15 Februari 2015

Everything's so special for me

Minggu, 15 Februari 2015
I just want to be myself. I like my way in a love, for loving someone or to be loved by someone. I just need to be myself by my own way. Just break the rule that always blocks my way for each happiness in my life.



Yap, kita semua berhak untuk segala yang kita inginkan. Termasuk kebahagian. Tentu saja definisi kebahagiaan bagi masing-masing orang berbeda. Yang jelas jangan terlalu rumit mendefinisikan tentang kebahagiaan yang kita inginkan.

Untuk berbahagia cukup dengan hal-hal yang sederhana, yang penting senantiasa bersyukur untuk setiap nikmat. Karena untuk setiap syukur yang kita panjatkanlah yang menciptakan kebahagiaan tiada tara untuk kita.

Namun, bagi beberapa orang mereka akan bahagia jika mereka memiliki segalanya yang mereka inginkan.

Tentu saja kita berhak untuk memiliki apapun yang kita inginkan. TAPI , akan ada hal yang harus kita bayar untuk memperoleh hal itu. Apa saja?

Tentu saja kita harus membayar dengan usaha yang maksimal, do'a, dan ikhtiar. Ingat ya, kita berhak atas segalanya di dunia ini. 

Kita berhak untuk tampil cantik, kita berhak punya banyak uang, kita berhak punya banyak teman, kita berhak punya banyak ilmu, dan kita berhak dengan hal-hal lainnya. Apapu yang kita inginkan , dambakan, kita berhak sama sekali.

Tapi ingat ya, untuk setiap hak yang kita dapatkan, jangan lupakan kewajiban yang harus kita lakukan.

Untuk tampil cantik, berarti kita harus sering merawat tubuh kita. Dengan sholat Subuh , aura kita akan terpancar lebih cerah. Untuk banyak uang, kita harus rajin bekerja, sesungguhnya Allah telah menaburkan banyak rezeki di muka bumi ini, hanya saja kita yang harus senantiasa berusaha. Untuk banyak teman, kita harus menjadi seseorang yang menyenangkan, pandai bersosialisasi  dengan seksama, perbanyak link, dll. Untuk memiliki banyak ilmu, sering-sering lah membaca buku, belajar dari banyak orang seorang yang lebih ahli dibanding kita. Ingat, jadilah gelas yang kosong ketika hendak menerima ilmu.   Daan masih banyak lagi.

Jadikan hari-hari kita selalu spesial disetiap hari. Always be grateful (:


Sabtu, 14 Februari 2015

Lupa!

Sabtu, 14 Februari 2015
(Lagi) lupa. Tidak , bahkan kita tidak lupa untuk setiap janji yang pernah kita lontarkan ke setiap telinga yang selalu mendengar. Kita ( hanya ) lupa bagaiman cara menepati janji dengan baik, ( pura-pura) lupa memulai langkah menjadikan setiap janji suatu impian yang pernah diimpikan.

Kita bukanlah pelupa, hanya saja (pura-pura) untuk menjadi pelupa. Ingin sekali menarik janji-janji yang pernah terucap. Bukan, bukan karena tidak mampu menepati janji tersebut. Hanya saja, kita terlalu lelah bertanggung jawab atas janji yang tak kunjung ditepati.

Bukan tak kunjung ditepati, kita terlalu ceroboh dalam bertindak terlebih dalam hal membuat banyak janji. Kita (lagi) lupa untuk berfikir terlebih dahulu untuk setiap resiko sebelum janji terucapkan.


Lagi, sebenarnya kita gak begitu perlu dengan janji.

Kamu tau, terlalu banyak janji terkadang pula kita terlalu fokus untuk setiap janji itu. Kita lupa "passion" masing-masing. Lupa!

Mungkin kita selalu pura-pura untuk lupa. Dan tibalah dimana waktu yang berbicara tentang segala kepura-puraan.

Pun kita lupa bagaimana cara berteman yang baik. Melupakan bagaimana mengontrol setiap perasaan yang terus mencuat. Iya memang, kita terlalu banyak kurang sadar diri. Kurang sadar diri ini siapa dan untuk siapa. Mengiyakan segala bentuk perngajakan dari yang lain.

Maaf untuk setiap kepura-puraan yang ada.


Yap #NoValentineDay


Yakin wajah mu bersih?



Saya ingin berbagi pengalaman saya hari ini. Hari ini saya mengikuti seminar kecantikan berupa beauty class, hijab class, dan presentasi mengenai masalah kulit wajah. Saya tertarik mengikuti seminar ini tentu saja karena gratis ( gratis emang lebih baik hehe ), kita bisa check kulit kita secara gratis juga lho. 

Tentu saja setelah mengikuti seminar tersebut sedikit ilmu tentang make up saya lumayan bertambah, walaupun saya amat jarang make up, make up pun hanya ketika ada saudara nikah aja.Walaupun jarang pake make up, setidaknya saya udah dapet ilmu tentang langkah-langkah pakai make up.

Tentang masalah kulit nih, ternyata kita yang sering menganggap kulit kita sudah bersih, coba cek deh ke dokter kulit bagaiman kondisi kulit mu. Pun saya baru tahu tentang kondisi kulit saya ketika saya cek kulit gratis tadi. Dan itu benar-benar mengejutkan saya, sebegitu parahnya.

Sama seperti kita sering bilang " don't judge the book by its cover", yap that's point! Begitu juga dengan kulit wajah kita, ternyata walaupun ketika merasa kulit kita sudah cukup bersih sebenarnya amat-amat belum tentu bersih.

Ketika di cek kondisi kulit saya, saya benar-benar terkejut. Separah itukah kondisi kulit saya, penumpukan kotoran didalam kulit dibawah epidermisnya, tentu saja ini diakibatkan karena saya jarang membersihkan wajah saya. Maksud saya membersihnya tidak terlalu intens juga, kalau merasa kulit wajah kotor , ya dibersihkan. Kondisi kulit saya termasuk kedalam deep pigment, maksudnya kotoran-kotoran nya sudah banyak menumpuk di dalam kulit, dan tidka keluar. Dan ternyata, inilah bisanya banyak yang mengakibatkan flek-flek hitam ketika kita berusia 30-an tahun.

Pun saya terkejut usia kulit saya ternyata delapan tahun lebih tua dibanding usia saya, yap usia kulit saya sperti kulit orang yang berusia 29 tahun, Setua itukah kulit saya???

Terus teman saya yang biasanya terlihat bersih, berminyak dikit, jerawat dikit, ternyata setelah dicek juga termasuk kategori deep pigment , tentu saja saya heran. Apa sih penyebab sebenarnya?

Tentu saja cewek biasanya menggunakna krim wajah yang siang, malam, foundie, moisturizer dll, ketika kita tidak membersihkannya secara benar, sisa-sisa kotoran wajah kita mengendap didalam kulit, pori-pori membesar karena juga tersumbat sisa-sisa make up diwajah yang tidak bersih, juga kosmetik lainnya. Nah karena terus mengendap di dalam kulit dan tidak keluar, kotoran-kotoran itu menumpuk dengan kotoran-kotoran lainnya. Ketika kita tidak dengan benar membersihkannya, bayangkan saja sudah berapa tahun kotoran tersebut mengendap di dalam kulit kita. Ditambah lagi dengan kita yang sering gonta-ganti kosmetik, pelembab. Akhirnya seiring berjalannya waktu, kotoran-kotoran yang didalam kulit kita keluar menuju kulit yang paling luar ( lapisan epidermis ) membentuk seperti flek-flek. Nah inilah salah satu penyebab ketika kita berusia 30-an tahun mulai lah flek-flek hitam muncul. Biasanya sekitar 8-10 tahun kotoran-kotoran tersebut baru keluar membentuk flek.


Tentu saja jika begitu, kulit kita belum termasuk kulit yang sehat. O iya, tubuhkan kita membutuhkan mineral. Nah ketika kondisi kulit kita kering maupun berminyak sebenarnya kita tidak begitu membutuhkan minyak maupun alkohol agar kondisi kulit kita kembali normal. Yap, yang kita butuhkan tentu saja air, sekali lagi AIR!

Jadi, kita harus dengan benar membersihkan wajah kita agar kotoran-kotoran tersebut keluar dan tidak mengendap. Saya sarankan bagi yang belum cek kondisi wajah, mending cek sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terhadap wajah kita.


Masih yakin wajah mu sudah benar-benar besih dan sehat?

Cari Jurnal?


Nih beberapa situs web yang bisa kita akses untuk download jurnal-jurnal, ada yang free ada juga yang berbayar lho, kebanyakan berbahasa Inggris. Terkadang yang berbayar biasanya juga pada waktu-waktu tertentu kita bisa download jurnalnya free lho. Semoga bermanfaat yah, cekidot !

Kalau saya ketemu dengan situs lainnya, saya share lagi deh. Break a leg, guys :)
Intan Saputri © 2014